Jika Anda berpikir rumah kontrakan atau apartemen Anda sempit dan tidak dapat memuat semua barang Anda, coba tengok pengalaman Felice Cohen di Amerika Serikat.
Wanita ini mampu mengatur semua perabot di dalam apartemen seluas 8,4 meter persegi.
Felice tidak memiliki dapur dan kamar tidur di apartemennya. Ia memasang tempat tidur gantung yang hanya berjarak setengah meter dari langit-langit. Kamar mandinya sangat kecil sehingga ia harus duduk menyamping.
Walau tidak memiliki dapur, Felice masih bisa menempatkan oven dan lemari es kecil untuk menyimpan makanan. "Sedangkan kamar mandi sebenarnya cukup besar. Anda hanya harus berhati-hati. Jika tidak, Anda akan terbentur toilet. Kadang, Anda juga harus duduk menyamping," ujarnya.
Mengatasi sempitnya ruangan, wanita yang berprofesi sebagai event organizer profesional ini mengakali ruang tamu dengan menaruh sofa mungil untuk satu orang, di pojok ruangan dekat jendela.
Dengan area sesempit itu, ia bisa memiliki hampir seluruh fungsi rumah tinggal. Mulai tempat tidur, tempat menerima tamu, tempat mandi, tempat menyimpan pakaian, tempat menyimpan makanan, juga berbagai kebutuhan lainnya.
Walau sempit, wanita yang berusia 40 tahun itu mengaku betah. Ia menempati hunian itu sejak tiga tahun lalu. "Banyak teman lebih memilih untuk mengunjungi saya di sini," ujarnya.
Felice menyewa apartemen itu seharga US$700 per bulan atau sekitar Rp6 juta. Harga yang sangat murah untuk apartemen di kawasan New York's Upper West Side. Di kawasan ini, harga sewa apartemen berkisar US$3.000 atau sekitar Rp25,9 juta.
Felice menemukannya dari seorang teman. Setelah sepakat dengan harga sewa, ia mengeluarkan seluruh perabotan dari penyewa sebelumnya. Ia kemudian memasang meja dan rak di satu sisi, meja rias di sisi lainnya. Di atas meja rias inilah, ia menaruh tempat tidur untuk satu orang dengan tangga pendek.
"Malam pertama saya panik dan tidak dapat tidur dengan nyaman," ujarnya menceritakan tempat tidurnya yang sempit, seperti dikutip dari Daily Mail.
Felice mengakui pilihan ini terinspirasi dari ayahnya, seorang pengacara yang mengalami kebangkrutan dan mengajarkannya untuk tidak memaksakan sesuatu jika tidak mampu.
Baginya, tinggal di tempat yang sempit merupakan hal yang menantang. "Saya adalah seorang pengelola profesional, jadi mengelola tempat sempit adalah tantangan," ujarnya.
Tinggal di hunian supersempit, ternyata bukan hanya pengalaman Felice. Sejumlah orang dari kalangan menengah juga mampu bertahan hidup di rumah yang termasuk kategori terkecil di dunia.
VIVAnews.com
VIVAnews.com
0 komentar:
Post a Comment