Tsunami Jepang yang dipicu gempa bumi dahsyat pada 11 Maret lalu ternyata mencapai ketinggian hingga 37,9 meter, setidaknya di satu titik tertentu. Diperkirakan, hempasan air setinggi ini cukup untuk merontokkan gedung 10 lantai.
“Kami memperkirakan akan ada bukti-bukti terjadinya gelombang yang lebih besar di kawasan lain,” kata Satoko Oki, seismolog dari Eearthquake Research Institute, Univeristy of Tokyo, seperti dikutip dari Sciencemag, 14 April 2011.
Dari pemantauan yang dilakukan oleh tim dari institut tersebut, ditemukan bahwa terdapat jejak ketinggian air dan bukti lain adanya gelombang raksasa di dermaga Koborinai di Miyako City, prefektur Iwate.
Oki menyebutkan, dari topografi lokal, diketahui bahwa dermaga itu berada di dataran rendah yang diapit oleh dua gunung. Kondisi ini diperkirakan berkontribusi terhadap terbentuknya gelombang tinggi.
Namun demikian, meski gelombang tsunami lalu cukup tinggi, ini bukanlah gelombang tsunami tertinggi yang tercatat pernah menghempas Jepang. Pada tahun 1896 lalu, tsunami setinggi 38,2 meter pernah menghantam pantai selatan dan sepanjang pesisir timur laut negeri itu.
“Kami memperkirakan akan menemui tanda-tanda adanya gelombang lebih tinggi lain saat memperluas survei ke arah selatan,” kata Oki. “Kawasan itu merupakan kawasan yang terhantam berat dan dekat dengan epicentrum gempa,” ucapnya.
Oki dan timnya berharap akan dapat melaporkan hasil temuannya dalam satu pekan ke depan.
VIVAnews.com
0 komentar:
Post a Comment