1. Asal Serobot
Melihat teman-teman semua sudah punya pacar, mulailah seperti cacing kena abu, ngak bisa tenang, habis belum dapat. Apalagi umur tambah hari tambah tua, lalu mau gimana lagi. Nah yang cowok sih ngak gitu masalah, yang jadi soal sih yang cewek, kadang ortu itu kelihatannya "jahat" gitu loh, ia mendesak terus anaknya supaya punya pacar; tetapi gimana sih belum ada yang naksir, kalau belum cocok sih lain cerita, artinya sudah banyak yang naksir namun memang belum ada yang dipilih, masalahnya koq sepi, diam seribu bahasa, di dunia kayaknya ngak ada cowok lagi. Atau sebaliknya, si orang tua dulu-dulunya yang ikutan suka milih, sehingga membuat si cowok satu persatu mundur, nah sekarang diajak maju lagi orang sudah pada malas. Itu sebabnya, sekarang , terserah deh, asal ada yang coba saja gitu , langsung mau, nah ini tentu namanya asal serobot, kebiasaan yang jelek sih, namun gimana lagi?
2. Suka tempat remang-remang
Pacaran sering diidentikkan dengan remang-remang, katanya aman dan romantis, padahal di tempat itu banyak nyamuk dan godaan. Tapi orang yang sudah asyik berpacaran, ia bakal tidak ingat pada gigitan nyamuk, padahal kalau waktu hendak tidur, ada seekor nyamuk saja, jengkelnya bukan main. Dan herannya tempat remang-remang itu biasanya sepi dan bagi orang yang pacaran di sanalah tempat yang paling baik, tidak ada gangguan. Tetapi hati-hati loh ya, manusia sih ngak ganggu, tetapi ada setannya, tau sendirilah. Yang pasti saking pengin ke tempat sepi, kadang ada yang milih ke kuburan, nah waktu itu hati-hati deh dengan yang namanya kunang-kunang, ngak ada apa-apa sih, cuma ya, kadang membuat anda merinding juga. Contoh konkretnya banyak pasangan pacaran yang meninggal di tepi pantai Ancol dalam posisi berpacaran. Semua ini karena maunya tempat sepi, menyendiri, akhirnya?. Bukan nakut-nakuti loh ya?
3. Nempel seperti Perangko
Kebiasaan jelek orang pacaran juga adalah mereka selalu bersama, nempel seperti perangko. Beda sekali dengan waktu belum berpacaran, kali ini seakan-akan untuk menunjukkan kesetiaannya, maka mereka tidak boleh dipisahkan. Bahkan hanya gara-gara salah satunya tidak bersedia mengikuti suatu kegiatan, maka secara otomatis kedua-duanya tidak ikut. Aktifitas dan keaktifan mereka di dalam suatu lembaga menjadi berkurang, akibatnya mereka hanya terlihat eksklusif menyendiri berdua. Sebenarnya tidak baik pacaran model demikian, mestinya adalah mereka yang berpacaran juga berbaur diri dengan teman-teman lainnya, tidak menyendiri begitu. Ini sekadar nasihat loh ya, tapi percayalah ngak rugi deh kalau diikuti.
4. Suka pegang-pegangan
Sentuhan/pegangan juga merupakan isyarat cinta, pegang-pegangan sih ngak masalah, misalnya untuk membantu pasangan kita menyeberang jalan atau tatkala berjalan berduaan, artinya yang dipegang adalah tangannya.
Masalahnya adalah kalau terjadi gerak-gerik pegang-sana-sini, anda tahulah sendiri apa yang dimaksud. Hal negatif bakal muncul, karena kesensitifan wilayah tubuh tertentu yang bakal membawa rangsangan terhadap seseorang sehingga ia gagal mempertahankan diri terhadap kesucian di masa pacarannya.
5. Cemburu buta
Seseorang itu kalau masih ada rasa cemburu, membuktikan bahwa ia masih cinta; sebab bila ia tidak mencintai peduli amat ama orang itu. Namun kalau cemburunya kelewatan itu yang menjadi malapetaka. Pacaran menjadi beban, tidak ada suka-citanya. Mengapa dikatakan demikian? Karena kehidupan dan gerak gerik anda dipantau terus dan dicurigai, ngobrol pada lawan jenis salah, terima telponnya juga salah, diantar pulang oleh teman juga ngak boleh, apa lagi dilirik oleh lawan jenis. Wah, tentu sangat menderita pacaran yang cemburu buta begini, belum menikah saja sudah menderita, apalagi ntar menikah, bakal menderita seumur hidup. Kesimpulannya, bebaskan diri anda dari penderitaan ini!
6. Sering pulang malem
Heran sekali, orang yang sedang pacaran itu tidak kenal waktu. Sewaktu dibangku kuliah ataupun di dalam situasi kerja, orang merasa bahwa hari-harinya sangat sulit dilalui, namun pada waktu sedang pacaran, waktu yang dilalui tanpa disadarinya. Itu sebabnya malam minggu , yang dikatakan malam panjangpun itu bakal terasa pendek sekali. Tidak jarang terjadi kalau mengajak nonton sang pacar, pulangnya pada telat bahkan hingga tengah malam. Setelah itu baru minta maaf pada orang tua sang pacar. Lumayan kalau di maafkan, kalau didamprat ,atau dijitakin, tentu mulai timbul masalah.
7. Suka bertengkar
Orang juga merasa heran terhadap mereka yang sedang di mabuk asmara, seperti kita ketahui kadang tersenyum manis, tetapi kadang juga menangis. Mengapa? Karena biasanya mereka yang bercinta itu sangat sensitif, halus seperti benang sutra, jadi harus benar-benar saling percaya satu dengan yang lain (trust each other), kalau tidak maka bisa pusing kepala. Bertengkar sebenarnya normal, namun kalau saban hari bertengkar, maka perlu dipertanyakan? Jangan-jangan pilihan anda keliru. Pekerjaan anda akan kacau, tidak konsentrasi, hanya mengurus perdamaian akibat pertengkaran itu. Sangat memusingkan.
8. Masih lirik orang lain
Orang yang berpacaran juga banyak menghadapi godaan, apalagi mereka yang pacarannya long distance atau jarak jauh. Kadang komunikasinya ngak lancar, apalagi adanya perbedaan waktu. Itu sebabnya kalau mereka yang pacarannya long distance, apabila tidak tahan melawan godaan maka mereka bakal buyar di tengah jalan. Mengapa? Sebab diwaktu kesendirian, ada lirikan sana-sini.. Apabila tidak hati-hati maka sang pacar segera diserobot orang lain. Alhasil gigit jari. Kalau pepatah Tiongkok bilangnya ?Pelihara Ayam, menjadi Burung? , ia terbang menuju ke pangkuan orang lain.
9. Berfoya foya
Gengsi merupakan kelemahan yang sering terjadi pada masa pacaran. Apalagi pada saat-saat perjuangan untuk menarik perhatian sang pacar. Banyak sekali yang rela dikorbankan demi mendapatkannya. Oleh sebab itu, berapapun biaya yang diperlukan, baik makan-makan di restoran, tamasya, hadiah, atau menonton film yang mahal tidak menjadi soal. Padahal sebelumnya orang tersebut terkenal pelit sekali, tetapi berhadapan dengan sang pacar dan keluarganya ia menjadi Knock Out (KO), berubah menjadi sangat royal. Ntar yang terjadi, rekening kredit card menjadi membengkak, atau dompet seperti bolong.
10. Lupa diri
Pada waktu berpacaran seseorang dapat lupa diri, dunia dipikir hanya milik berdua sehingga tidak mau perduli dengan keadaan sekitar, yang penting mereka menikmati kesenangan. Yang sangat parah adalah apabila yang lagi pacaran itu tidak menyadari bahwa mereka sedang pacaran, mereka berpikir bahwa mereka telah menikah. Lupa diri, mengerikan sih! Hati-hati loh ya, anda ngak lupa diri kan?
source : kaskus.us
Melihat teman-teman semua sudah punya pacar, mulailah seperti cacing kena abu, ngak bisa tenang, habis belum dapat. Apalagi umur tambah hari tambah tua, lalu mau gimana lagi. Nah yang cowok sih ngak gitu masalah, yang jadi soal sih yang cewek, kadang ortu itu kelihatannya "jahat" gitu loh, ia mendesak terus anaknya supaya punya pacar; tetapi gimana sih belum ada yang naksir, kalau belum cocok sih lain cerita, artinya sudah banyak yang naksir namun memang belum ada yang dipilih, masalahnya koq sepi, diam seribu bahasa, di dunia kayaknya ngak ada cowok lagi. Atau sebaliknya, si orang tua dulu-dulunya yang ikutan suka milih, sehingga membuat si cowok satu persatu mundur, nah sekarang diajak maju lagi orang sudah pada malas. Itu sebabnya, sekarang , terserah deh, asal ada yang coba saja gitu , langsung mau, nah ini tentu namanya asal serobot, kebiasaan yang jelek sih, namun gimana lagi?
2. Suka tempat remang-remang
Pacaran sering diidentikkan dengan remang-remang, katanya aman dan romantis, padahal di tempat itu banyak nyamuk dan godaan. Tapi orang yang sudah asyik berpacaran, ia bakal tidak ingat pada gigitan nyamuk, padahal kalau waktu hendak tidur, ada seekor nyamuk saja, jengkelnya bukan main. Dan herannya tempat remang-remang itu biasanya sepi dan bagi orang yang pacaran di sanalah tempat yang paling baik, tidak ada gangguan. Tetapi hati-hati loh ya, manusia sih ngak ganggu, tetapi ada setannya, tau sendirilah. Yang pasti saking pengin ke tempat sepi, kadang ada yang milih ke kuburan, nah waktu itu hati-hati deh dengan yang namanya kunang-kunang, ngak ada apa-apa sih, cuma ya, kadang membuat anda merinding juga. Contoh konkretnya banyak pasangan pacaran yang meninggal di tepi pantai Ancol dalam posisi berpacaran. Semua ini karena maunya tempat sepi, menyendiri, akhirnya?. Bukan nakut-nakuti loh ya?
3. Nempel seperti Perangko
Kebiasaan jelek orang pacaran juga adalah mereka selalu bersama, nempel seperti perangko. Beda sekali dengan waktu belum berpacaran, kali ini seakan-akan untuk menunjukkan kesetiaannya, maka mereka tidak boleh dipisahkan. Bahkan hanya gara-gara salah satunya tidak bersedia mengikuti suatu kegiatan, maka secara otomatis kedua-duanya tidak ikut. Aktifitas dan keaktifan mereka di dalam suatu lembaga menjadi berkurang, akibatnya mereka hanya terlihat eksklusif menyendiri berdua. Sebenarnya tidak baik pacaran model demikian, mestinya adalah mereka yang berpacaran juga berbaur diri dengan teman-teman lainnya, tidak menyendiri begitu. Ini sekadar nasihat loh ya, tapi percayalah ngak rugi deh kalau diikuti.
4. Suka pegang-pegangan
Sentuhan/pegangan juga merupakan isyarat cinta, pegang-pegangan sih ngak masalah, misalnya untuk membantu pasangan kita menyeberang jalan atau tatkala berjalan berduaan, artinya yang dipegang adalah tangannya.
Masalahnya adalah kalau terjadi gerak-gerik pegang-sana-sini, anda tahulah sendiri apa yang dimaksud. Hal negatif bakal muncul, karena kesensitifan wilayah tubuh tertentu yang bakal membawa rangsangan terhadap seseorang sehingga ia gagal mempertahankan diri terhadap kesucian di masa pacarannya.
5. Cemburu buta
Seseorang itu kalau masih ada rasa cemburu, membuktikan bahwa ia masih cinta; sebab bila ia tidak mencintai peduli amat ama orang itu. Namun kalau cemburunya kelewatan itu yang menjadi malapetaka. Pacaran menjadi beban, tidak ada suka-citanya. Mengapa dikatakan demikian? Karena kehidupan dan gerak gerik anda dipantau terus dan dicurigai, ngobrol pada lawan jenis salah, terima telponnya juga salah, diantar pulang oleh teman juga ngak boleh, apa lagi dilirik oleh lawan jenis. Wah, tentu sangat menderita pacaran yang cemburu buta begini, belum menikah saja sudah menderita, apalagi ntar menikah, bakal menderita seumur hidup. Kesimpulannya, bebaskan diri anda dari penderitaan ini!
6. Sering pulang malem
Heran sekali, orang yang sedang pacaran itu tidak kenal waktu. Sewaktu dibangku kuliah ataupun di dalam situasi kerja, orang merasa bahwa hari-harinya sangat sulit dilalui, namun pada waktu sedang pacaran, waktu yang dilalui tanpa disadarinya. Itu sebabnya malam minggu , yang dikatakan malam panjangpun itu bakal terasa pendek sekali. Tidak jarang terjadi kalau mengajak nonton sang pacar, pulangnya pada telat bahkan hingga tengah malam. Setelah itu baru minta maaf pada orang tua sang pacar. Lumayan kalau di maafkan, kalau didamprat ,atau dijitakin, tentu mulai timbul masalah.
7. Suka bertengkar
Orang juga merasa heran terhadap mereka yang sedang di mabuk asmara, seperti kita ketahui kadang tersenyum manis, tetapi kadang juga menangis. Mengapa? Karena biasanya mereka yang bercinta itu sangat sensitif, halus seperti benang sutra, jadi harus benar-benar saling percaya satu dengan yang lain (trust each other), kalau tidak maka bisa pusing kepala. Bertengkar sebenarnya normal, namun kalau saban hari bertengkar, maka perlu dipertanyakan? Jangan-jangan pilihan anda keliru. Pekerjaan anda akan kacau, tidak konsentrasi, hanya mengurus perdamaian akibat pertengkaran itu. Sangat memusingkan.
8. Masih lirik orang lain
Orang yang berpacaran juga banyak menghadapi godaan, apalagi mereka yang pacarannya long distance atau jarak jauh. Kadang komunikasinya ngak lancar, apalagi adanya perbedaan waktu. Itu sebabnya kalau mereka yang pacarannya long distance, apabila tidak tahan melawan godaan maka mereka bakal buyar di tengah jalan. Mengapa? Sebab diwaktu kesendirian, ada lirikan sana-sini.. Apabila tidak hati-hati maka sang pacar segera diserobot orang lain. Alhasil gigit jari. Kalau pepatah Tiongkok bilangnya ?Pelihara Ayam, menjadi Burung? , ia terbang menuju ke pangkuan orang lain.
9. Berfoya foya
Gengsi merupakan kelemahan yang sering terjadi pada masa pacaran. Apalagi pada saat-saat perjuangan untuk menarik perhatian sang pacar. Banyak sekali yang rela dikorbankan demi mendapatkannya. Oleh sebab itu, berapapun biaya yang diperlukan, baik makan-makan di restoran, tamasya, hadiah, atau menonton film yang mahal tidak menjadi soal. Padahal sebelumnya orang tersebut terkenal pelit sekali, tetapi berhadapan dengan sang pacar dan keluarganya ia menjadi Knock Out (KO), berubah menjadi sangat royal. Ntar yang terjadi, rekening kredit card menjadi membengkak, atau dompet seperti bolong.
10. Lupa diri
Pada waktu berpacaran seseorang dapat lupa diri, dunia dipikir hanya milik berdua sehingga tidak mau perduli dengan keadaan sekitar, yang penting mereka menikmati kesenangan. Yang sangat parah adalah apabila yang lagi pacaran itu tidak menyadari bahwa mereka sedang pacaran, mereka berpikir bahwa mereka telah menikah. Lupa diri, mengerikan sih! Hati-hati loh ya, anda ngak lupa diri kan?
source : kaskus.us
0 komentar:
Post a Comment